Inovasi atau Berhenti
Rabu, 28 Agustus 2019
Edit
Jangan-jangan peserta didik ikut berlatih kepramukaan karena terpaksa akibat ketakutan pada aturan sekolah atau gudep. Jangan-jangan mereka tidak menyukai pembinanya. Mereka menggunakan kepura-puraan untuk menyamankan situasi. Bisa jadi, mereka menganggap pembinanya statis, menjenuhkan, menakutkan, kuno, dan membuat situasi hambar. Jangan-jangan memang seperti itu. Kadang pembina tidak sadar akan kondisi seperti itu.
Marilah kita tengok bidang lain. Kodak tidak sadar jika orang sudah tidak perlu cetak foto lagi. Akhirnya kodak terjungkal. Nokia tidak peduli dengan google (pada waktu masih embrio) karena merasa sudah besar. Akibatnya Nokia berada pada penyesalan. Banyak lagi yang lain.
Banyak pula pembina yang ditinggalkan peserta didiknya akibat berpikiran statis dan melihat kebesaran dirinya saat yang lalu.
Agar pembina tidak terjatuh tentu diperlukan keberanian melangkah ke hal kekinian. Syarat kekinian adalah inovasi pembina. Inovasi membina ditandai oleh 5M yaitu Menciptakan, Menggantikan, Menyederhanakan, Menggabungkan dan Meningkatkan. Itu resep buat pembina agar disukai peserta didiknya. Yang penting pembina tidak keluar dari PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN dan FUNDAMENTAL KEPRAMUKAAN.
Banyak yang mengatakan bahwa berinovasi itu sangat susah, padahal tidak susah berinovasi itu cukup keberanian untuk mencoba, sadar diri atas perubahan. Berkomunikasilah dengan sesama, beranilah berbuat demi peserta didik.
Persaudaraan itu kata kunci kepramukaan. Pramuka sejati berteman, berkawan, dan bersaudara dengan saling asah, asih dan asuh. Dia peduli sesama tanpa pandang bulu. Dia berani merendah untuk menjaga warna persaudaraan.
Hambatan persaudaraan sejati adalah rasa dan perilaku tidak percaya, curiga, mengejek, mencela, bahkan menganggap orang lain bukan manusia. Perselisihan diatasi dengan dendam dan amarah. Nafsu merasa lebih baik dari yang lainnya menguasai dirinya. Dia arogan, dia kaku dan berwajah sok kuasa. Itulah hambatan bersaudara.
Prinsip dasar kepramukaan mengajari pramuka untuk peduli sesama. Try satya mengharuskan seorang pramuka untuk menolong sesama hidup. Dasadarma menempatkan bersaudara di cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Kolegial dalam kepengurusan gudep dan kwartir bermakna persaudaraan. Kepercayaan kepada sesama menjadi menu utama. Tanggung jawab dipikul bersama kebersamaan menjadi menu keharusan.
Pramuka sejati itu bersaudara. Jejaring antar sesama menjafi kunci menjawab era kekinian. Jejaring itu intinya kepercayaan dan keikhlasan. Dari situlah ada makna bersaudara. Bersaudara itu bumbu dasar inovasi. Selamat membina.
Penulis : Kak Yatno
Sumber: Media Pusdiklatnas Gerakan Pramuka
Marilah kita tengok bidang lain. Kodak tidak sadar jika orang sudah tidak perlu cetak foto lagi. Akhirnya kodak terjungkal. Nokia tidak peduli dengan google (pada waktu masih embrio) karena merasa sudah besar. Akibatnya Nokia berada pada penyesalan. Banyak lagi yang lain.
Banyak pula pembina yang ditinggalkan peserta didiknya akibat berpikiran statis dan melihat kebesaran dirinya saat yang lalu.
Agar pembina tidak terjatuh tentu diperlukan keberanian melangkah ke hal kekinian. Syarat kekinian adalah inovasi pembina. Inovasi membina ditandai oleh 5M yaitu Menciptakan, Menggantikan, Menyederhanakan, Menggabungkan dan Meningkatkan. Itu resep buat pembina agar disukai peserta didiknya. Yang penting pembina tidak keluar dari PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN dan FUNDAMENTAL KEPRAMUKAAN.
Banyak yang mengatakan bahwa berinovasi itu sangat susah, padahal tidak susah berinovasi itu cukup keberanian untuk mencoba, sadar diri atas perubahan. Berkomunikasilah dengan sesama, beranilah berbuat demi peserta didik.
Persaudaraan itu kata kunci kepramukaan. Pramuka sejati berteman, berkawan, dan bersaudara dengan saling asah, asih dan asuh. Dia peduli sesama tanpa pandang bulu. Dia berani merendah untuk menjaga warna persaudaraan.
Hambatan persaudaraan sejati adalah rasa dan perilaku tidak percaya, curiga, mengejek, mencela, bahkan menganggap orang lain bukan manusia. Perselisihan diatasi dengan dendam dan amarah. Nafsu merasa lebih baik dari yang lainnya menguasai dirinya. Dia arogan, dia kaku dan berwajah sok kuasa. Itulah hambatan bersaudara.
Prinsip dasar kepramukaan mengajari pramuka untuk peduli sesama. Try satya mengharuskan seorang pramuka untuk menolong sesama hidup. Dasadarma menempatkan bersaudara di cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Kolegial dalam kepengurusan gudep dan kwartir bermakna persaudaraan. Kepercayaan kepada sesama menjadi menu utama. Tanggung jawab dipikul bersama kebersamaan menjadi menu keharusan.
Pramuka sejati itu bersaudara. Jejaring antar sesama menjafi kunci menjawab era kekinian. Jejaring itu intinya kepercayaan dan keikhlasan. Dari situlah ada makna bersaudara. Bersaudara itu bumbu dasar inovasi. Selamat membina.
Penulis : Kak Yatno
Sumber: Media Pusdiklatnas Gerakan Pramuka