Pelatih Pramuka Hebat adalah Pelatih Pramuka Yang Terlatih
Jumat, 20 Desember 2019
Edit
Pelatih Pembina Pramuka di Cibubur - Sekretaris Jenderal Kwarnas Kak Bachtiar membuka kegiatan Kursus Pelatih Pembina Tingkat Lanjutan (KPL) Gelombang IV Tahun 2019 di Gedung Pusdiklatnas Cibubur, Jakarta (17/12/2019). Pada saat pembukaan hadir Waka Kwarnas/Ketua Komisi Binawasa Kak Suyatno, Ka Pusdiklatnas Gerakan Pramuka Kak Joko Mursitho. Kursus. KPL ini berlangsung 17-23 Desember 2019.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kak Bachtiar mengatakan bahwa Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia, dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka kini mulai menggeliat dan bangkit dari kelelapan tidur. Bangkit dari keterpurukan, bergerak maju dan menyemai benih dengan membentuk kader-kader bangsa, termasuk melalui kursus-kursus baik di tingkat nasional, daerah maupun cabang di seluruh Indonesia. "Harus kita sadari, bahwa organisasi apapun bila lembaga pengkaderannya saja tidak berjalan, maka organisasi tersebut akan secara perlahan telah berjalan menuju jurang kehancuran," tegasnya.
Oleh karena itu Kak Budi Waseso berharap lulusan Kursus Pelatih nantinya harus mendukung lembaga pengkaderan yang berada baik di tingkat Kwartir Cabang atau pun Kwartir Daerah.
Pada hari Rabu pagi (18/12/2019) peserta KPL ini melaksanakan upacara pembukaan latihan Pramuka Siaga di halaman gedung Pusdiklatnas, Jakarta. Peserta mendapat materi "Fundamental Gerakan Pramuka" yang diisi oleh pemateri Kak Bainah Sari Dewi dan Kak Rio Ashadi. Fundamental Gerakan Pramuka ini terkait dengan pramuka, kepramukaan, dan gerakan pramuka. Hal tersebut adalah paling dasar yang wajib diingat, dikuasai, dan dipahami oleh kakak-kakak pelatih sehingga bisa menerapkan di daerahnya masing-masing.
Kemudian ada materi "Manajemen Konflik dan Manajemen Resiko", yang diisi oleh Kak Iqbal dan Kak Agus di Gedung Pusdiklatnas.
Risiko yang dihadapi jika dilambangkan dengan pelatihan segala apapun pasti ada resikonya. Tanpa praktik manajemen resiko yang baik, kita tidak dapat mengelola sumber dayanya secara efektif.
Manajemen resiko tidak hanya bersiap untuk hal-hal yang buruk tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan atau menurunkan biaya.
Banyak materi yang diberikan kepada peserta. Semoga makin banyak pelatih handal, makin banyak pula Pembina yang bermutu sehingga peserta didik pun menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
Teks & Foto: Kak Yudhi (Scout Radio)
Sumber : Media Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Pelatih Pembina Pramuka di Ci Bubur
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Budi Waseso dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kak Bachtiar mengatakan bahwa Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia, dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka kini mulai menggeliat dan bangkit dari kelelapan tidur. Bangkit dari keterpurukan, bergerak maju dan menyemai benih dengan membentuk kader-kader bangsa, termasuk melalui kursus-kursus baik di tingkat nasional, daerah maupun cabang di seluruh Indonesia. "Harus kita sadari, bahwa organisasi apapun bila lembaga pengkaderannya saja tidak berjalan, maka organisasi tersebut akan secara perlahan telah berjalan menuju jurang kehancuran," tegasnya.
Oleh karena itu Kak Budi Waseso berharap lulusan Kursus Pelatih nantinya harus mendukung lembaga pengkaderan yang berada baik di tingkat Kwartir Cabang atau pun Kwartir Daerah.
Pelatihan menjadi Pramuka Hebat
Pada hari Rabu pagi (18/12/2019) peserta KPL ini melaksanakan upacara pembukaan latihan Pramuka Siaga di halaman gedung Pusdiklatnas, Jakarta. Peserta mendapat materi "Fundamental Gerakan Pramuka" yang diisi oleh pemateri Kak Bainah Sari Dewi dan Kak Rio Ashadi. Fundamental Gerakan Pramuka ini terkait dengan pramuka, kepramukaan, dan gerakan pramuka. Hal tersebut adalah paling dasar yang wajib diingat, dikuasai, dan dipahami oleh kakak-kakak pelatih sehingga bisa menerapkan di daerahnya masing-masing.
Kemudian ada materi "Manajemen Konflik dan Manajemen Resiko", yang diisi oleh Kak Iqbal dan Kak Agus di Gedung Pusdiklatnas.
Risiko yang dihadapi jika dilambangkan dengan pelatihan segala apapun pasti ada resikonya. Tanpa praktik manajemen resiko yang baik, kita tidak dapat mengelola sumber dayanya secara efektif.
Pelatihan menjadi Pembina Pramuka
Manajemen resiko tidak hanya bersiap untuk hal-hal yang buruk tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan atau menurunkan biaya.
Banyak materi yang diberikan kepada peserta. Semoga makin banyak pelatih handal, makin banyak pula Pembina yang bermutu sehingga peserta didik pun menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
Teks & Foto: Kak Yudhi (Scout Radio)
Sumber : Media Kwartir Nasional Gerakan Pramuka